Rabu, 20 April 2011

BAHASA PAPUA TERANCAM PUNAH Oleh Guru Keci

Modernisasi yang begitu maju dan lahirnya teknologi-teknologi canggih membuatmanusia tidak lagi melihat kebelakang. Hal-hal baru yang bermunculan pun menjadi factor utama yang membawa orang banyak ke arah perkembangan tersebut. Kini orang tidak menyadari apa pun yang terjadi di sekitar mereka. Lajunya perkembangan segala sesuatu dapat berubah termasuk manusia yang merubah segala sesuatu dengan keahliannya itu. Jika demikian, bagaimana dengan bahasa? Bahasa adalah segala-galanya karena bahasa dapat mengubah dunia (Aristoteles).

Menurut salah satu guru pedalaman SD YPK Hom Tongko Christian Walianggen bahwa bahasa adalah identitas dan suatu kekayaan suku/ bangsa itu sendiri untuk berkomunikasi dan menyampaikan ide, pendapat, gagasan dan pandangan. Walianggen menambahkan, seharusnya bahasa itu patut dihargai karena bahasa merupakan warisan nenek moyang dan terus berkembang dari generasi ke generasi sampai sekarang, maka bahasa2 tersebut perlu dilestarikan.
Banyak orang berpendapat bahwa bahasa itu adalah sesuatu yang kuno yang digunakan oleh moyang sebelum adanya modernisasi. Namun seiring lajunya perkembangan modernisasi, bahasa-bahasa tersebut sedang menuju kepunahan, terbukti bahwa sebagaian besar bahasa di pesisir pantai mati atau tidak digunakan lagi.
Papua memiliki 267 bahasa dan bahasa-bahasa tersebut dibagi kedalam 2 rumpun bahasa, yaitu bahasa Austronesian dan non-Austronesian atau Bahasa Papuan.
Ada ratusan Bahasa di pengunungan yaitu dari kepala Burung sampai New Guinea dan sebagianya adalah bahasa di pesisir pantai. Bahasa di pengunungan pun terancam punah karena adanya berbagai pengaruh luar yang masuk dan akhirnya bahasa itu ikut mati dalam tempo yang tidak di duga. Buktinya bahwa pada anak-anak yang berusia di bawah 30 tahun berkomunikasi dengan bahasa campuran (mix language) dan pada usia 30-85 tahun sebaliknya.
Walianggen menambahkan, paling lambat 25-50 tahun mendatang bahasa di pegunungan tidak digunakan lagi, terbukti bahwa bahasa-bahasa di pengunungan mulai mati sebagiannya karena bahasa tersebut tidak digunakan oleh semua orang. dtf*
Cintailah bahasamu karena bahasa itu identitas dan kekayaanmu
Hargailah nenek moyangmu karena bahasa yang anda gunakan sekarang adalah warisan nenek moyangmu.
Bicara yang layak dan sedap di telinga si pendengar adalah baik Pastikan anda mempunya sertifikat “Etika Komunikasi” sebelum anda berkomunikasi dengan orang lain, Karena Bahasa bisa mengubah Dunia Lidah yang tak betulang pun dapat mengubah dunia.
Thanks for ‘ur atttenion...

By. Guru Kecil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar