Senin, 13 Juli 2009

Faktor Pendidikan dalam suatu Hubungan Keluarga



FAKTOR PENDIDIKAN

Factor pendidikan dalam suatu hubungan keluarga sangatlah penting, karena semakin tinggi orang itu berpendidikan maka dia semakin matang dalam memimpin keluarganya yang dibina. Dalam keluarga faktor pendidikan juga mempengaruhi dalam mengambil suatu keputusan. Pemanfaatan faktor pendidikan dalam suatu keluarga harus diatur sebaik mungkin. Sebaiknya faktor pendidikan tidak perluh di ungkit-ungkit lagi, karena dengan begitu suatu keluarga akan rusak.

Faktor pendidikan juga berhubungan dengan kerohanian: Dengan pendidikan Kristen melalui penyempurnaan iman dalam Yesus Kristus, manusia yang adalah ciptaan-Nya juga melakukan suatu pengabdian yang berakal untuk pekerjaan Allah di dunia ini; serta dapat mengembangkan dalam diri manusia itu suatu persiapan yang berguna bagi kita untuk melayani dengan sungguh-sungguh kepada saudara- saudari kita dengan pendidikan kerohanian yang sudah kita dapatkan.

Kesombongan adalah akar dari Kejatuhan

“Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu.” (Kej 11:8)

Ketika manusia berpikir bahwa mereka dapat membuat menara yang tingginya mencapai langit, keinginan mereka tersebut dihentikan oleh kemahakuasaan Allah. Kehebatan manusia seolah tak berdaya di hadapan Sang Pencipta; manusia yang terdiri dari berbagai suku bangsa itu harus membayar mahal untuk tekad mereka yang ingin melebihi Tuhan. Kekacauan bahasa yang terjadi diantara mereka menenggelamkan seluruh harapan umat bumi untuk dapat setara bahkan melebihi Allah.

Entah sudah berapa lama banyak diantara kita yang pada hari ini telah berusaha untuk menonjolkan kemampuan-kemampuan yang kita miliki. Tanpa memperdulikan apakah Tuhan akan senang atau tidak, kita dengan sekuat tenaga membangun harapan-harapan kita di atas berbagai godaan duniawi. Tuhan sepertinya telah begitu membosankan bagi kita karena Ia terlalu jauh dari jangkauan kita. Doa-doa yang kita panjatkan kepadaNya sebenarnya bukanlah tidak sampai, melainkan kita terlalu angkuh untuk mengakui bahwa Ia adalah satu-satunya pemilik hati kita. Pemahaman kita tentang Allah seringkali menjadi kabur karena kita mengabaikan bimbingan Roh Kudus, dan selanjutnya dosa mulai mengikat kita melalui pemikiran-pemikiran kita yang hanya didasari atas kesenangan sesaat. Penolakan kita terhadap karya Allah atas hidup kita akan mengakibatkan kemerosotan rohani dan kekecewaan yang tiada akhir.

Dalam hidup kita yang singkat, hendaknya kita beralih dari kesombongan yang mematikan kepada penyerahan hidup sepenuhnya terhadap Allah. Dengan mengakui di hadapan Allah Bapa bahwa kita tidak dapat mengarungi hidup ini sendirian, segala macam keinginan hati kita akan membuahkan keberhasilan baik di dunia maupun di masa yang akan datang. Mata kita yang penuh kesombongan perlu dibersihkan oleh darah Yesus supaya firmanNya senantiasa menyala-nyala dalam hati kita. Jika Anda mau memiliki hubungan yang mesra dengan Bapa di Sorga, bawalah hati Anda yang hancur ke hadapanNya, dan pastilah Tuhan akan menyucikan diri Anda dan menempatkan Anda di sisi AnakNya yang maha kudus.

Rabu, 08 Juli 2009

JATUH CINTA


Hatiku bergetar ketika dia di sampingku

Jiwaku gelisah dikala dia jauh dariku

Apakah ini merupakan suatu pertanda ?

Atau apakah aku jatuh cinta padanya ?

Oh Tuhan tolonglah aku !

Ku tau bahwa aku mencintainya

Tapi aku tak tau siapa kekasihnya

Aku tidak tau apakah dia mencintaiku atau tidak !

Sayangku aku ingin berkata kepadamu

Bahwa aku mencintai kamu selamanya !

Aku sangat mencintai kamu dan berharap kamupun mencintaiku

Cantik bisahka kau mencintaiku ?

Aku percaya bahwa kamupun mencintaiku selamanya.